Rabu, 26 November 2014

Pentingnya Akuntansi dalam Kehidupan Berbisnis

Tulisan berikut merupakan karya:
Andy Ardianto
NRP 3203013021



Selama masih ada manusia di dunia ini, tentu saja masih ada bisnis yang mereka kerjakan. Selama itu pula, akuntansi akan terus ada dalam kehidupan ini. Akuntansi memang memegang peran yang penting dalam kehidupan, meskipun seringkali wujudnya tidak kelihatan dan dilupakan oleh segelintir orang. Mulai dari baju yang kita pakai, makanan yang kita makan, hingga alunan musik yang kita dengarkan di telepon genggam, semuanya melibatkan akuntansi dalam proses produksinya.

Menurut (Kieso & Weygandt, 2010) Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

Dalam sebuah usaha, informasi laporan keuangan digunakan untuk kepentingan pengambilan keputusan oleh manajer perusahaan atau pemilik sebuah usaha. Dalam pernyataan sebelumnya, kita dapat melihat betapa pentingnya akuntansi dalam kehidupan. Semuanya membutuhkan akuntansi. Apakah Anda seorang dokter, atau pekerja kantor biasa, Anda masih perlu bermain dengan angka dan memperhitungkan biaya hal-hal yang Anda gunakan. Biaya-biaya tersebut tidak dapat Anda lupakan begitu saja, meskipun Anda hanya membuat akuntansi secara sederhana seperti mencatat pembelian, penjualan, pengeluaran harian, dan harga pokok produksi, Anda dapat mengetahui berapa laba selama sebulan.

Mungkin Anda pernah berpikir bahwa mengapa Pertamina, Perusahaan Energi Indonesia, dapat mencapai pertumbuhan yang fenomenal dalam waktu yang bisa dibilang cukup singkat dan menduduki peringkat ke-123 dalam Fortune 500 tahun 2014 atau daftar 500 perusahaan terbesar dunia versi majalah Fortune. Atau Enron, salah satu raksasa energi di Amerika Serikat, dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam waktu yang singkat, namun jatuh bangkrut dalam waktu yang singkat juga? “Ilmu” apakah yang dipakai Pertamina sehingga dapat mempertahankan kondisi perusahaannya sehingga dapat tetap sehat? Jawabannya adalah akuntansi. Sebuah kata yang terdiri dari 9 huruf dapat membuat sebuah perusahaan mengalami pertumbuhan yang pesat, tetapi juga dapat membuat perusahaan jatuh bangkrut apabila disalahgunakan. Enron jatuh bangkrut karena perusahaan tidak mengetahui perginya laba perusahaan yang “menghilang” karena laporan keuangan yang digelapkan oleh akuntannya, yaitu Jeff Skilling. 

Nah, sekarang kita mulai mendapatkan gambaran tentang bagaimana pengaruh akuntansi bagi perusahaan. Akuntansi dapat juga diibaratkan aliran darah dalam tubuh manusia, apabila darah yang mengalir kotor maka dapat dipastikan orang tersebut akan mengalami berbagai penyakit , begitu juga dengan perusahaan. Apabila laporan keuangan perusahaan disajikan secara kotor dan tidak transparan maka kondisi perusahaan bisa menjadi buruk (Perusahaan mengalami kerugian namun tidak menyadarinya).

Ternyata Akuntansi sangat bermanfaat bagi bisnis, tidak hanya untuk perusahaan raksasa seperti yang saya contohkan di atas saja. Namun, juga berlaku bagi usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) atau bahkan untuk online-shop sekalipun. 


Beranikah Anda berbisnis tanpa akuntansi ?



Referensi:

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield, 2010. Intermediate Accounting, Jilid 1, Edisi IFRS, WILEY, Amerika Serikat.

Selasa, 25 November 2014

Indonesia Merangkul IFRS

Tulisan berikut merupakan karya:
William Antonio Karnadi
NRP 3203013008


            Untuk menyusun sebuah laporan keuangan, bagian keuangan dan akuntansi dari sebuah perusahaan harus memperhatikan standar-standar akuntansi yang berlaku. Standar akuntansi yang baik mampu menghasilkan informasi yang andal dan relevan. Informasi yang disajikan harus dapat dipahami tidak hanya oleh pembuat laporan keuangan, namun juga pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut, salah satunya adalah pemegang saham.
            Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Standar ini berlaku sejak tahun 1994, menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia. Kini, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebuah lembaga yang memiliki kewenangan untuk menyusun standar akuntansi, memutuskan untuk mengadopsi standar akuntansi internasional, yakni International Financial Reporting Standards (IFRS), dan merombak ulang SAK. Perubahan ini sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2012, namun seperti semua perubahan besar, hal ini menyisakan beberapa pertanyaan.

“Mengapa IFRS?”

            Selama mendalami ilmu akuntansi selama satu setengah tahun di Universitas Katolik Widya Mandala, penulis menemukan beberapa hal yang menjadikan IFRS standar akuntansi yang paling baik untuk diadopsi Indonesia, antara lain:

1.    Adanya Globalisasi Bisnis
Globalisasi berdampak pada terjadinya internasionalisasi pasar modal. Hal ini disebabkan oleh adanya perdagangan bebas, munculnya berbagai MNC, serta didukung dengan adanya teknologi informasi yang canggih. MNC mulai mencatatkan sahamnya di bursa efek negara asing tempat cabang perusahaan tersebut didirikan. Perusahaan yang listing di bursa efek asing harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi negara tersebut sehingga mengharuskan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan ganda. Satu set laporan keuangan sesuai dengan standar pelaporan keuangan domestik dan satu set laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang lain yang sesuai dengan standar akuntansi dimana saham tersebut didaftarkan sehingga menimbulkan biaya yang besar bagi MNC. Dengan mempergunakan sebuah standar yang bersifat internasional, perusahaan-perusahaan yang ada di negara tersebut akan lebih mudah untuk melakukan pelaporan dan sudah tentunya akan membuat perusahaan-perusahaan laiinya untuk lebih tertarik untuk melakukan penanaman modal di negara tersebut. Konvergensi IFRS ini merupakan salah satu upaya Indonesia untuk membuka peluang pasar modal internasional.  Penerapan IFRS dalam SAK Indonesia akan memberikan kemudaham pemahaman atas laporan keuangan karena standar akuntansi yang diberlakukan bersifat internasional.

2.    Keanggotaan Indonesia di G20
Indonesia merupakan salah satu negara anggota dari G20. Pada tanggal 24-25 September 2009, bertempat di Piittsburg, para anggota G20 melakukan suatu pertemuan yang menghasilkan sebuah kesepakatan bahwa bahwa otoritas yang mengawasi aturan akuntansi internasional harus meningkatkan standar global pada Juni 2011 sehingga dapat mengurangi kesenjangan aturan di antara negara-negara anggota G-20. Untuk itu, negara-negara yang menjadi anggota G20 sepakat untuk melakukan konvergensi ke IFRS.

3.    Dorongan dari Lembaga Keuangan Indonesia
Lembaga-lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan IMF (International Monetary Fund) dianggap sebagai pihak yang paling berpengaruh di dalam adopsi IFRS di negara-negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang ada di wilayah Asia Tenggara (id.wikipedia.com). Badan-badan tersebut yang menekan pemerintah negara berkembang untuk mengadopsi IFRS agar memudahkan mereka untuk menginterpretasikan laporan keuangan negara tersebut. Indonesia yang terikat di dalam utang dan perjanjian dengan lembaga tersebut tidak memiliki pilihan lain untuk tidak mengadopsi IFRS. Karena alasan ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan adopsi atas IFRS.

“Apa saja yang dirubah dari PSAK ketika kita mengadopsi IFRS?”

Setelah dicanangkannya konvergensi IFRS, Indonesia saat ini memiliki 3 SAK yaitu, SAK, SAK ETAP, dan SAK Syariah. Dampak terdapatnya 3 SAK bagi peraturan perpajakan adalah, dalam peraturan perpajakan, dinyatakan bahwa pembukuan (untuk tujuan pajak) menggunakan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali Peraturan Perpajakan menyatakan lain. Hal ini berarti, untuk tujuan pajak, digunakan perlakuan akuntansi sesuai dengan peraturan pajak, kecuali jika tidak diatur dalam peraturan perpajakan, maka pengaturan akuntansinya menggunakan SAK (KUP 28/2007).

1.    Aset Tak Berwujud
Contoh item yang tidak diatur dalam peraturan pajak dan oleh karena itu menggunakan SAK sebagai dasar adalah aset tak berwujud. Dalam peraturan perpajakan, aset tak berwujud mengacu ke SAK (dalam hal batasan dan pengakuan) sesuai dengan Pasal 28 UU KUP. Padahal, pengaturan aset tak berwujud untuk SAK ETAP dan SAK Umum berbeda. Untuk SAK Umum, aset tak berwujud dapat dihasilkan secara internal (dari proses pengembangan / development) maupun eksternal (membeli lisensi, hak cipta, dll). Untuk SAK ETAP, aset tak berwujud hanya yang dihasilkan secara eksternal saja. Perlakuan untuk amortisasi aset tak berwujud berdasar UU KUP adalah 20 tahun atau mengikuti klasifikasi UU No.11 mengenai aset, sedangkan berdasar SAK Umum dapat berumur terbatas atau takterbatas, dan berdasarkan SAK ETAP umurnya terbatas.

2.    Mata Uang Pembukuan dan Mata Uang Pelaporan
Terdapat perbedaan pengaturan dalam hal penggunaan mata uang pelaporan. Berdasarkan peraturan pajak dan SAK ETAP, mata uang pelaporan dan pembukuan dalam rupiah. Sedangkan dalam SAK Umum menggunakan mata uang fungsional sebagai mata uang pembukuan dan mata uang pelaporan rupiah.

3.    Fair Value Accounting
Seringkali yang ditakutkan dari dampak konvergensi IFRS terhadap peraturan perpajakan adalah mengenai diterapkannya Fair Value Accounting (FVA). Dimana transaksi peralihan aset dan liabilitas dicatat menggunakan nilai wajarnya (Fair Value), atau nilai pasar, atau nilai yang disepakati oleh pihak-pihak yang memiliki pengetahuan akan barang yang dialihkan.

4.    Revaluasi
Berdasarkan SAK Umum, revaluasi merupakan pilihan dan tidak perlu seizin regulator. Berdasarkan peraturan perpajakan, PMK No.79/PMK.03/2008, revaluasi tidak dapat dilakukan setiap saat. Sedangkan berdasarkan SAK ETAP revaluasi harus seizin regulator.

5.    Goodwill
Berdasarkan peraturan perpajakan, goodwill diamortisasi. Berdasarkan SAK Umum, goodwill tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya. Untuk kombinasi bisnis, SAK Umum sudah tidak mengizinkan pooling of interest method – sesuai perlakuan dalam IFRS (kecuali untuk perlakuan transaksi entitas sepengendali).

“Jadi, apakah perubahan ini memberi lebih banyak manfaat daripada mudarat?”

         Jelas, seperti yang penulis nyatakan diatas, pengadopsian IFRS membantu Indonesia mengejar kemajuan melalui standarisasi pelaporan internasional, yang tentu saja berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi di Indonesia, utamanya terhadap aktivitas investasi dan perpajakan. Namun, tiada gading yang tak retak. Setiap keputusan membawa resiko. Untuk menerapkan IFRS dengan baik, diperlukan tenaga akuntansi yang lebih terampil, baik itu staff bagian akuntansi perusahaan, auditor internal, maupun akuntan publik yang handal. Jumlah tenaga akuntansi di Indonesia belum dapat dikatakan baik apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. IAI mencatat, jumlah akuntan profesional yang teregistrasi sebagai anggota IAI hanya sebanyak 15.940 orang. Jumlah ini jauh di bawah akuntan profesional yang ada di negara tetangga. Malaysia memiliki 30.236 akuntan profesional, Filipina punya 19.573 akuntan, Singapura 27.394 akuntan, dan Thailand memiliki 56.125 akuntan. Namun, untuk mengembangkan ekonomi nasional, penerapan standar yang berlaku secara internasional merupakan sebuah kebutuhan. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang mendalami bidang akuntansi, kita harus terus mengasah keterampilan. Tidak hanya demi menyesuaikan diri dengan IFRS, namun juga untuk perkembangan-perkembangan mendatang.


Referensi:

Elizabeth, Cheline, dkk. 2014. Kesiapan Akuntan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat:Jakarta


Mudah Terapkan Akuntansi.

Tulisan berikut merupakan karya:
Sulistia
NRP 3203013036


Siapa yang tidak mengenal akuntansi? Akuntansi telah banyak diminati oleh para calon mahasiswa, termasuk di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Untuk melatih kemampuan mengenai akuntansi, perlu diterapkan dlam kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana cara menerapkannya?

Menurut Reeve tahun 2009, Akuntansi adalah sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Para pemangku kepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi utama, meskipun bukan satu-satunya, untuk mengambil keputusan.

Banyaknya calon akuntan membuat semakin besar persaingan kerja. Untuk menghadapi persaingan kerja tersebut, Akuntansi penting untuk diberikan sejak dini. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menerapkan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari

Mahasiswa selain telah mendapatkan materi tentang akuntansi, juga harus menerapkan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantara mahasiswa ada yang membuka usaha online. Seperti yang dilakukan oleh Tannia, ia adalah mahasiswa jurusan akuntansi fakultas bisnis Universitas Katolik Widya Mandala. Selain pelajar, ia juga membuka usaha online yang ditekuninya baru-baru ini.

Menurut wikipedia, Belanja daring adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik yang digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual ke konsumen. Menurut O'Brien tahun 2006, perdagangan elektronik meliputi seluruh proses pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang diperjualbelikandalam pasar global berjaringan para pelanggan, dengan dukungan dari jaringan para mitra bisnis diseluruh dunia.

Belanja daring adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media Internet. Melalui belanja lewat Internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang hendak ia belanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual.(Belanja daring - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Kegiatan belanja daring ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook,komputer, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses Internet. (Belanja daring - wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Dengan membuka usaha tersebut, ternyata ia juga mempraktekan akuntansi yang ia pelajari dibangku kuliah. Ia membuat pembukuan secara sederhana mengenai kegiatan jual beli yang ia lakukan. "Saya hanya membuat akuntansi sederhana, ada harga pokok penjualan dan harga jual. Jadi dari sana saya bisa tau berapa laba saya selama sebulan."ujar Tannia ketika diwawancara 23 November lalu.

Namun selain menjadi pengusaha online, mahasiswa dapat menulis pengeluaran dan pemasukkanya. Hal tersebut untuk melatih kebiasaan pembukuan dan ketelitian. "selain usaha online, saya juga selalu menulis pengeluaran harian saya, pemasukan saya, serta uang tunai yang ada pada saya(cash on hand). Hanya untuk kebiasaan dan supaya lebih teliti." ujar Tannia

Pembukuan termasuk salah satu bentuk laporan akuntansi. Seperti yang diungkapkan di wikipedia, Pembukuan adalah pencatatan harian yang terlibat dalam proses akuntansi.(Akuntasi- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Ternyata sangat banyak hal-hal kecil yang telah kita terapkan di kehidupan kita. Beberapa hal tersebut adalah contoh kecilnya saja. Sebagai mahasiswa Akuntansi, bagaimana menerapkan akuntansi dalam kehidupanmu?



DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Akuntansi diunduh 23 November 2014)

Belanja daring - Wikipedia bahasa Indonesia, enskilopedia bebas (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Belanja_daring diunduh 23 November 2014)

O’Brien, James A. 2006. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba Empat


Reeve, James M dkk.2009.Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia diterjemahkan oleh Damayanti Dian. Jakarta:Salemba Empat.

Spesialisasi / Bidang - Bidang Akuntansi

Tulisan berikut merupakan karya:
Meylisa N. F.

NRP 3203013060


Akuntansi merupakan sebuah ilmu yang memiliki cakupan yang luas. Secara umum, Akuntansi yang kita kenal tidak hanya terdiri dari satu bidang saja, tapi terdiri dari berbagai bidang atau bisa dikatakan terspesialisasi. Kecenderungan untuk spesialisai ini disebabkan oleh perkembangan  perusahaan yang meliputi: timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Hal ini menyebabkan akuntansi memiliki berbagai bidang kekhususan (bidang akuntansi). Beberapa bidang tersebut diantaranya, yaitu :

1.   Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan transaksi keuangan khusus yang menyangkut perubahan aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Bidang ini berkaitan dengan akuntansi  untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan yang berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di  luar perusahaan. Dalam akuntansi keuangan terdapat pencatatan transaksi yang terjadi di perusahaan hingga pelaporan keuangan pada akhir periode akuntansi perusahaan dalam bentuk laporan keuangan (income statements).  
Pengguna informasinya, yaitu: pihak luar (ekstern) perusahaan, seperti pemegang saham, pemerintah, dan kreditur sebagai informasi guna pengambilan keputusan dan kebijakan yang rasional dan relevan.
 
2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing-Investigation)
Akuntansi pemeriksaan (Auditing-Investigation) adalah bidang akuntansi yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan laporan keuangan suatu badan, baik perusahaan maupun pemerintah. Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas  terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.  Tujuannya yaitu untuk memastikan dan memeriksa ketaatan suatu perusahaan terhadap kebijakan, prosedur serta menilai  efesiensi dan efektifitas suatu kegiatan dalam perusahaan tersebut. Orang yang melaksanakan kegiatan ini disebut sebagai seorang auditor. Auditor harus mempunyai sifat independen dan objektivitas yang tinggi, sehingga hasil auditingnya bebas dari kecurangan dan intervensi pihak-pihak tertentu.

3.   Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen bertujuan untuk mengumpulan dan mengolahan data biaya, khususnya data biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil manajemen, baik dalam kegiatan operasi sehari - hari maupun untuk keputusan yang khusus. Dalam menjalankan fungsinya, akuntansi manajemen banyak berkaitan dengan bidang yang lain, seperti akuntansi biaya. Beberapa kegunaan akuntansi  manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengguna informasinya, yaitu: pihak dalam (intern) perusahaan atau yang biasa disebut manajemen. Masing-masing perusahaan bisa menerapkan sistem yang berbeda satu dengan yang lain karena dalam menjalankan akuntansi manajemen tidak ada standar atau patokan khusus.


4.  Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang mencatat, menghitung dan menganailisis data biaya suatu perusahaan industri untuk menentukan besarnya harga pokok produksi suatu barang/produk. Setelah itu kemudian membandingkan antara biaya sebenarnya dengan biaya berdasarkan taksiran yang telah dihitung sebelumnya. Informasi yang dihasilkan dari akuntansi biaya digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan merencanakan produksi periode berikutnya.

5.  Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan menekankan pada masalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau perseorangan kepada pemerintah. Akuntansi perpajak bertugas dalam pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan pembayarannya sesuai pengisian dalam SPT, baik utnuk Pajak Penghasilan (Income Tax) ataupun Pajak Pertambahan Nilai (Value Added Tax).

6.  Peranggaran (Budgeting)
Peranggaran merupakan bidang akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya- biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi perusahaan selama satu periode tertentu. Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengawasannya. 

7.  Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
Akuntansi pemerintahan merupakan bidang akuntansi yang kegiatannya diarahkan kepada transaksi-transaksi yang dilakukan oleh badan atau lembaga pemerintahan. Akuntansi pemerintahan ini bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan pemerintah/negara agar tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting System).
Sistem akuntansi merupakan bidang akuntansi yang merancang tata cara penerapan akuntansi di suatu perusahaan secara aman, efektif dan efisien. Hal ini dimulai dari mengorganisir dokumen, formulir-formulir dan menyusun prosedur pencatatannya.

9. Akuntansi Sosial (Social Accounting)
Akuntansi sosial atau kemasyarakatan, yaitu bidang akuntansi yang kegiatannya mengarah kepada masalah kemasyarakatan. Hal ini meliputi pemberian informasi ekonomi secara makro, misalnya kepadatan penduduk yang dikaitkan dengan penghasilan.

10. Akuntansi Pendidikan (Accounting Instruction/Education)

Akuntansi pendidikan merupakan bidang khusus akuntansi yang kegiatannya mengarah ke bidang pendidikan. Hal ini meliputi kegiatan belajar- mengajar akuntansi atau segi-segi lainnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan itu sendiri.

Perekonomian Indonesia Saat ini !!...

Tulisan berikut merupakan karya:
Muhammad Anggayu Drajat
NRP 3203013186


Banyak masalah-masalah perekonomian di Indonesia saat ini. Indonesia adalah Negara yang kaya, kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Akan tetapi, sayangnya pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia saat ini belum maksimal. Orang-orag Indonesia tidak bisa memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di Negara ini dengan baik. Parahnya lagi orang-orang asing mengeruk harta benda kita. Orang-orang asing tersebut bisa bisa melakukan hal tersebut dikarenakan salah orang-orang Indonesia sendiri yang tidak bisa mengelola harta benda Sumbr Daya Alam yang ada di Indonesia.
Misalnya tentang minyak bumi yang ada di Indonesia. Salah pemerintah kita tidak bisa mengelola minyak mentah yang kita miliki. Sehingga dikelola oleh pihak asing. Setelah berada dalam tangan pihak asing tersebut, maka minyak mentah yang ada di Indonesia dapat dikelola dengan baik. Setelah itu dijual lagi pada Indonesia dengan harga yang lebih mahal, karena terkontrol oleh pihak asing.
Itu baru salah satu contoh permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia yang muncul di permukaan. Tapi tidak hanya itu yang membuat ekonomi Indonesia agak lambat untuk berkembang. Selain itu masalh tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan dan sulitnya mencari pekerjaan yang membuat angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
Saat ini Indonesia terpuruk akibat KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang sering terjadi disegala Institusi.  Oleh karena itu dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomian dan dapat menaikkan nilai rupiah serta bisa menghilangkan keterpurukan ekonomi saat ini karena menurunnya nilai rupiah saat ini. Salah satu usaha yang dilakukan saat ini diantaranya yaitu mulai dari menekan jumlah barang Import yang mengalahkan pemakaian barang local sampai dengan naiknya harga BBM saat ini.
Naiknya harga BBM yang ditetapkan pada tanggal 18 November  2014 kemarin, yang awalnya Rp.6.500,- menjadi Rp.8.500,- merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi hutang-hutang Negara. Dengan naiknya harga BBM yang sangat signifikan tersebut diharapkan bisa sedikit membantu dalam mengurangi hutang-hutang Negara yang sudah membengkak. Jika BBm tidak dinaikkan maka Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) akan semakin banyak.

Dengan adanya hal seperi itu sebaikknya pemerintah mencari cara bagaimana untuk menaikkan nilai rupiah lagi untuk mengurangi inflansi Negara. Selain itu juga memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Negara kita untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Serta lebih menghargai orang-orang pintar yang ada di Indonesia, sehingga mereka tidak mencari pekerjaan diluar negeri.

Quo Vadis Akuntan Indonesia?

Tulisan berikut merupakan karya:
Lidya Ratnasari Tejosaputra
NRP 3203013094


Mutu pendidikan di Indonesia sungguh mengkhawatirkan. Di Asia Tenggara, Indonesia termasuk negara terendah mutu pendidikannya dari 7 negara lainnya, bahkan mutu pendidikan Indonesia di bawah Malaysia dan Vietnam, padahal dahulu Malaysia belajar dari Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.  Untuk tingkat pendidikan di dunia, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 127 negara. Hal ini bisa terjadi karena kualitas guru, metode pembelajaran, dan sistem pendidikan di Indonesia sendiri yang masih lemah. Untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia, dapat dilakukan dengan cara pelatihan terbaik untuk menghasilkan kualitas guru yang terbaik juga, menerapkan metode pembelajaran berbeda yang bisa membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, dan memperbaharui sistem pendidikan di Indonesia.
            Dalam dunia pendidikan di tingkat perguruan tinggi, banyak calon mahasiswa yang memilih jurusan sesuai dengan banyaknya peminat di jurusan tersebut dan yang mudah untuk memperoleh pekerjaan. Jurusan yang saat ini paling banyak diminati karena prospek kerja ke depannya cerah adalah jurusan akuntansi. Hal ini dikarenakan hampir semua bidang membutuhkan tenaga keuangan yang mampu menyusun laporan keuangan dan mengatur keuangan perusahaan.
            Banyaknya calon mahasiswa yang berminat di jurusan akuntansi membuat banyak perguruan tinggi menambah kuota pendaftaran dan menerima mahasiswa baru jurusan akuntansi sebanyak-banyaknya tanpa melihat kualitas dan kemampuan perguruan itu sendiri. Akibatnya,  perguruan tinggi di Indonesia ibarat “pabrik sarjana” seperti apa yang telah diungkapkan oleh pakar pendidikan dan guru besar dari Universitas Katolik Widya Mandala, Anita Lie, bahwa “Bagaimana tidak jadi pabrik, populasi kita saja sekian banyak.”
Menurut Anita, masih banyak kampus yang tidak layak beroperasi di Indonesia. Meskipun demikian, Anita optimis bahwa masyarakat akan belajar tentang pentingnya kualitas pendidikan tinggi, bukan sekedar titel sebagai embel-embel nama. Masyarakat akan semakin pintar menilai mana kampus yang pintar dan mana kampus yang tidak. Pada akhirnya, penilaian itu akan menentukan pilihan mereka. Anita menegaskan bahwa pemerintah dan stakeholder pendidikan tidak bisa melepaskan unsur kualitas dari pendidikan tinggi. Pemerintah pun perlu segera memperbaiki kualitas Institusi kampus, bukan hanya dari segi administratif.
Banyaknya mahasiswa yang berminat di jurusan akuntansi, membuat persaingan di dunia kerja juga semakin tinggi. Akibatnya, banyak lulusan sarjana ekonomi khususnya jurusan akuntansi yang susah mencari pekerjaan, ataupun bekerja tetapi bukan dalam bidang akuntansi, bahkan banyak yang menganggur. Ditambah dengan adanya Asean Economic Community (AEC) atau Asean Free Trade Area (AFTA) tahun 2015 mendatang, membuat persaingan yang sudah tinggi menjadi semakin tinggi dan ketat dikarenakan banyaknya tenaga kerja asing terutama akuntan asing yang masuk ke Indonesia. Berkompetisi dengan akuntan asing membuat akuntan Indonesia kehilangan pangsa pasar karena perusahaan-perusahaan di Indonesia memilih untuk merekrut akuntan asing.
Semakin dekatnya tahun 2015 dimana AFTA akan segera diberlakukan, membuat Ikatan Akutan Indonesia (IAI) khawatir akan masa depan akuntan dalam negeri. IAI menilai tantangan yang dihadapi akuntan dalam negeri saat AFTA tersebut tergolong sangat berat. Hal ini dikarenakan kualitas dan kesiapan kompetitor dari negara-negara di belahan ASEAN sudah cukup memadai, sedangkan di Indonesia masih banyak yang harus diperbaiki dan dipersiapkan oleh sektor profesi akuntan seperti register akuntan yang diperoleh dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sisi keilmuan, dan skill. Menurut direktur IAI, Elly Zarni Husin, IAI berkomitmen untuk mengambil peran strategis dalam kancah keprofesian untuk mendorong kesiapan akuntan-akuntan Indonesia untuk bersaing dalam AFTA 2015. Beliau optimis akuntan Indonesia bisa eksis bila kompetisi, integritas, serta profesionalisme mereka semakin ditingkatkan.
Untuk mempersiapkan AFTA di tahun 2015 mendatang, Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan peraturan baru yang tertuang dalam Permendikbud 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Dalam aturan ini ditentukan bahwa beban belajar minimal mahasiswa S1 adalah 144 SKS (Satuan Kredit Semester). Untuk menuntaskan seluruh beban SKS tersebut, mahasiswa S1 diberi batas waktu 4-5 tahun (8-10 semester), sehingga sebutan mahasiswa abadi atau mahasiswa paling lama (mapala) yang kuliah hingga 7 tahun (14 semester) sudah tidak ada lagi.
Dengan diterapkannya peraturan Dirjen Dikti Kemendikbud tersebut, diharapkan kualitas lulusan perguruan tinggi di Indonesia semakin meningkat sehingga para lulusan siap menghadapi AFTA dan tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja asing. Begitu pula dengan para lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi, diharapkan bisa berkompetisi dengan akuntan asing dan bisa merebut kembali pangsa pasar yang hendak dimasuki oleh akuntan asing.
Sumber :

MANFAAT OBLIGASI BAGI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN


Tulisan berikut merupakan karya:
Jessica
NRP 3203013009


Obligasi merupakan surat berharga yang ada pada setiap perusahaan-perusahaan besar. Fungsi dari obligasi ini sendiri adalah pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (pemodal).
DEFINISI
Obligasi sendiri adalah surat atau sertifikat yang digunakan untuk pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman atau yang lebih sering disebut dengan pemodal. Obligasi dalam suatu perusahaan memiliki umur yang jangka panjang. Obligasi biasanya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan atau pemrintah. Obligasi merupakan salah satu surat berharga, karena pemegang obligasi memiliki klaim terhadap pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang telah ditetapkan.
Sebuah obligasi memiliki nilai nominal atau par value. Par value atau nilai nominal akan dibayar oleh penerbit obligasi pada pemegang obligasi pada tanggal yang telah ditentukan di masa mendatang. Nilai nominal ini tertera di obligasi.
Selain mimiliki nilai nominal, obligasi juga memiliki tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo atau maturity date adalah tanggal dimana nilai nominal yang tertera pada obligasi dibayar kepada pemegang saham atau disebut juga bondholders.
PENGGOLONGAN PENERBITAN OBLIGASI
Hampir setiap badan hukum dapat menebitkan obligasi, namun perturan mengenai penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Dalam menerbitkan obligasi, ada penggolongan yang menggolongkan penerbitan obligasi. Penggolongan obligasi biasanya terdiri dari :
-                      Lembaga supranasional seperti Bank Investasi Eropa
-                     Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negara maupun obligasi pemerintah dalam demonisasi valuta asing biasanya disebut dengan obligasi internasional
-                      Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah. Di Indonesia dikenal dengan Surat Utang Negara atau SUN
-                      Lembaga pemerintah, obligasi ini biasanya disebut dengan agency bonds atau agencies.
-                      Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta
-                      Special purpose venhinles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan guna menguasai asset tertentu yang ditunjukan guna penerbitan suatu obligasi yang disebut efek berangun asset.
FITUR PENTING DALAM OBLIGASI
1.      Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
2.    Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan pertama obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
3.    Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi.
4.    Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut kebank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga bank pemabagian hasil terhadap bank atas 20% pajak utang
5.    Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
6.    Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
  1. Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.
  2. Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund adalah suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitu dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali amanat.
  3. Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
  4. Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.
JENIS-JENIS OBLIGASI
·         Obligasi suku bunga tetap .
·         Obligasi suku bunga mengambang 
·         Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi"
·         Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) 
·         Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond)
·          Obligasi indeks
·         Efek Beragun Aset 
·         Obligasi subordinasi 
·         Obligasi abadi
·         Obligasi atas unjuk 
·          Obligasi tercatat 
·         Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond)
·         Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond 
·         Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond 
·         Obligasi perang atau War bond 
Harga Obligasi:
Harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1.        Par (nilai Pari)
Harga Obligasi sama dengan nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 100 juta dijual pada harga 10%, maka nilai obligasi tersebut adalah 10% x Rp 100 juta = Rp 10 juta.
2.        Premium (dengan Premi)
 Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
3.        Discount (dengan Discount)
Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.

Setiap perusahaan pasti membutuhkan sebuah oblligasi, mengingat obligasi merupakan surat pengkuan utang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman atau pemodal.