Tulisan berikut merupakan karya:
Loisa Christina
NRP 3203013025
Tahun
2015 sudah di depan mata, banyak yang harus dipersiapkan menjelang pergantian
tahun ini. Namun, apakah kita sudah menyiapkan diri kita untuk menghadapi MEA di
tahun depan? Mungkin banyak orang sedang membicarakan topik ini, sehingga
masalah MEA ini menjadi topik perbincangan yang cukup ‘hangat’ di kalangan
masyarakat. Ada yang memberi tanggapan positif, maupun negatif. Jangan sampai
kita hanya menjadi ‘penonton’ yang hanya memperbincangkan ini saja, namun kita
bisa menjadi bagian dalam perubahan tersebut dan dapat merasakan dampak
positifnya. Perlu diketahui bahwa dampak dari MEA ini bukan hanya bagi beberapa
orang saja, namun untuk semua orang dan semua kalangan, akan merasakan
dampaknya. Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai warga Negara ASEAN,
khususnya Indonesia, dapat mengetahui dan sadar akan perubahan ekonomi yang
akan terjadi, sehingga kita siap menghadapinya.
Sebelum
melangkah lebih jauh, apa itu MEA? MEA adalah sebuah singkatan dari Masyarakat
Ekonomi ASEAN, atau dalam bahasa inggris ASEAN
Economic Community (AEC), yaitu pasar tunggal yang memungkinkan suatu
negara dapat menjual barang dan jasa dengan mudah ke Negara-negara lain di
seluruh Asia Tenggara. Hal ini mengakibatkan persaingan yang ketat, karena baik
tenga kerja, maupun produk yang ada di luar negri, dapat masuk ke Indonesia dan
bersaing secara bebas.
Lalu,
apa hubungannya dengan kita? Bagaimana hal ini dapat berpengaruh? MEA tidak
hanya membuka arus barang dan jasa saja, namun juga arus tenga kerja seperti
guru, dokter, akuntan, notaris, dan lain-lain. Sehingga, hal ini membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi
berbagai jabatan serta profesi di Indonesia. Oleh karena itu, bagi para
mahasiswa yang sekarang sedang berkuliah, hendaknya mempersiapkan diri dengan
baik untuk menghadapi persaingan yang ketat di dunia kerja nantinya. Dan bagi
mereka yang saat ini sedang bekerja, harus mempertahankan kinerjanya yang sudah
baik, bahkan terus berusaha meningkat menjadi lebih baik lagi. Karena jika
tidak demikian, tenaga kerja Indonesia akan kalah bersaing dengan tenaga kerja
asing.
Untuk
bidang jasa, misalkan bagi para mahasiswa akuntansi yang ingin menjadi akuntan,
banyak hal yang harus dipersiapkan. Menjadi akuntan yang professional tidaklah
mudah. Yang terutama tentu harus pandai menggunakan bahasa asing, kemudian
mempelajari standar laporan keuangan tingkat internasional yaitu IFRS, dan
masih banyak lagi. Intinya, kita harus pandai mengatur mind set untuk selalu optimis dan pantang menyerah agar dapat mencapai
hal yang kita inginkan.
Dalam
bidang perdagangan khususnya barang, masyarakat sebagai konsumen akan
dihadapkan dengan semakin banyaknya pilihan produk dari berbagai Negara. Barang
yang ditawarkan tentunya mempunyai harga dan kualitas yang bervariasi. Sedangkan
sebagai produsen, harus bisa membuat strategi dimana harga yang ditawarkan
tetap murah dengan kualitas yang cukup baik, agar bisa bersaing dengan produk
dari luar. Jangan sampai produk dalam negri buatan Indonesia kalah dengan
produk luar negri, oleh karena itu kita harus tetap mencintai produk-produk
Indonesia.
Banyak
perubahan yang akan terjadi di masa mendatang, jika kita tidak segera
beradaptasi maka kita akan kalah dengan perkembangan yang begitu pesatnya. Kita
sudah mengetahui apa itu MEA dan apa dampaknya bagi masyarakat, hendaknya kita
bisa menyiapkan diri menjadi lebih baik lagi. Memang tidak mudah, namun usaha
yang keras akan menghasilkan sesuatu yang tidak akan kita sesali, bahkan justru
menjadikan kita lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar