Selasa, 25 November 2014

Selamat Datang MEA 2015

Tulisan berikut merupakan karya:
Loisa Christina
NRP 3203013025


Tahun 2015 sudah di depan mata, banyak yang harus dipersiapkan menjelang pergantian tahun ini. Namun, apakah kita sudah menyiapkan diri kita untuk menghadapi MEA di tahun depan? Mungkin banyak orang sedang membicarakan topik ini, sehingga masalah MEA ini menjadi topik perbincangan yang cukup ‘hangat’ di kalangan masyarakat. Ada yang memberi tanggapan positif, maupun negatif. Jangan sampai kita hanya menjadi ‘penonton’ yang hanya memperbincangkan ini saja, namun kita bisa menjadi bagian dalam perubahan tersebut dan dapat merasakan dampak positifnya. Perlu diketahui bahwa dampak dari MEA ini bukan hanya bagi beberapa orang saja, namun untuk semua orang dan semua kalangan, akan merasakan dampaknya. Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai warga Negara ASEAN, khususnya Indonesia, dapat mengetahui dan sadar akan perubahan ekonomi yang akan terjadi, sehingga kita siap menghadapinya.
Sebelum melangkah lebih jauh, apa itu MEA? MEA adalah sebuah singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, atau dalam bahasa inggris ASEAN Economic Community (AEC), yaitu pasar tunggal yang memungkinkan suatu negara dapat menjual barang dan jasa dengan mudah ke Negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. Hal ini mengakibatkan persaingan yang ketat, karena baik tenga kerja, maupun produk yang ada di luar negri, dapat masuk ke Indonesia dan bersaing secara bebas.
Lalu, apa hubungannya dengan kita? Bagaimana hal ini dapat berpengaruh? MEA tidak hanya membuka arus barang dan jasa saja, namun juga arus tenga kerja seperti guru, dokter, akuntan, notaris, dan lain-lain. Sehingga, hal ini membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia. Oleh karena itu, bagi para mahasiswa yang sekarang sedang berkuliah, hendaknya mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi persaingan yang ketat di dunia kerja nantinya. Dan bagi mereka yang saat ini sedang bekerja, harus mempertahankan kinerjanya yang sudah baik, bahkan terus berusaha meningkat menjadi lebih baik lagi. Karena jika tidak demikian, tenaga kerja Indonesia akan kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.
Untuk bidang jasa, misalkan bagi para mahasiswa akuntansi yang ingin menjadi akuntan, banyak hal yang harus dipersiapkan. Menjadi akuntan yang professional tidaklah mudah. Yang terutama tentu harus pandai menggunakan bahasa asing, kemudian mempelajari standar laporan keuangan tingkat internasional yaitu IFRS, dan masih banyak lagi. Intinya, kita harus pandai mengatur mind set untuk selalu optimis dan pantang menyerah agar dapat mencapai hal yang kita inginkan.
Dalam bidang perdagangan khususnya barang, masyarakat sebagai konsumen akan dihadapkan dengan semakin banyaknya pilihan produk dari berbagai Negara. Barang yang ditawarkan tentunya mempunyai harga dan kualitas yang bervariasi. Sedangkan sebagai produsen, harus bisa membuat strategi dimana harga yang ditawarkan tetap murah dengan kualitas yang cukup baik, agar bisa bersaing dengan produk dari luar. Jangan sampai produk dalam negri buatan Indonesia kalah dengan produk luar negri, oleh karena itu kita harus tetap mencintai produk-produk Indonesia.

Banyak perubahan yang akan terjadi di masa mendatang, jika kita tidak segera beradaptasi maka kita akan kalah dengan perkembangan yang begitu pesatnya. Kita sudah mengetahui apa itu MEA dan apa dampaknya bagi masyarakat, hendaknya kita bisa menyiapkan diri menjadi lebih baik lagi. Memang tidak mudah, namun usaha yang keras akan menghasilkan sesuatu yang tidak akan kita sesali, bahkan justru menjadikan kita lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar