Tulisan berikut merupakan karya:
Andrei William H,
NRP 3203013028
Perusahaan yang baik tentulah perusahaan yang memiliki manajemen yang baik. Jika sebuah
perusahaan tidak memiliki manajemen yang baik, hal ini mempengaruhi keberlangsungan
perkembangan sebuah perusahaan. Jika perusahaan dapat memanajemen sesuai kode etik yang baik,
pasti sebuah perusahaan dapat bertahan disaat persaingan yang ketat dalam era globalisasi.
Perusahaan tentu memerlukan manajemen yang baik dalam perusahaan dan sesuai standart
serta memenuhi kode etik yang berlaku. Manajemen inilah yang menjadi pondasi bagi sebuah
perusahaan, dimana manajemen adalah pilar tertinggi bagi sebuah perusahaan. Maka sebuah
perusahaan tak main-main dalam mengatur manajemen yang ada, termasuk mencari pelaku
manajemen untuk mengembangkan sebuah perusahaan. Pelaku manajemen adalah seseorang yang
memberi keputusan dalam setiap masalah yang muncul, dan memberi peraturan yang dianggap paling
benar sebagai pemecah solusi yang ada.
Tugas seorang manajer keuangan antara lain:
Mengatur perolehan dana atau aset dengan biaya sesuai dengan anggaran perusahaan.
Menggunakan dana perusahaan agar efektif dan efisien.
Menganalisis laporan keuangan perusahaan.
Menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Berdasarkan tugas dari manajer keuangan, tujuan dari manajemen keuangan sendiri adalah:
Memaksimalkan nilai perusahaan.
Membina relasi yang baik dengan pasar modal dan pasar uang.
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan : membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-
kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan : tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan : menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada
dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan : mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk
operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan : mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan
mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan : melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem
keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan : melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar
tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan Keuangan : penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus
sebagai bahan evaluasi.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 6 aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas pengambilan keputusan terhadap suatu masalah keuangan, yaitu sebagai seorang
yang paling berperan dalam perkembangan keuangan perusahaan.
2. Aktivitas perencanaan dana, yaitu aktivitas dimana manajer melakukan evaluasi kembali dan
analisis dana perusahaan.
3. Aktivitas pencarian dana, yaitu dimana seorang manajer berperan penting dalam pengambilan
keputusan dalam pilihan mencari dana yang tepat demi keberlangsungan perusahaan.
4. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai
aktiva.
5. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber
dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
6. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk
aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Manajemen keuangan bukan hanya membahas seputar pencatatan akuntansi. Manajemen
keuangan merupakan bagian terpenting dari menajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai
suatu aktivitas mandiri yang menjadi pekerjaan orang keuangan (bendahara), tetapi merupakan tugas
bersama. Manajemen keuangan pada NGO lebih diibaratkan pada pemeliharaan suatu kendaraan.
Apabila manusia tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka
kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik yaitu efektif dan efisien. Lebih parah lagi,
kendaraan tersebut dapat merusak ditengah jalan dan pasti akan gagal dalam pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.
Dalam praktiknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga
kesehatan keuangan organisasi atau menjaga kestabilan keuangan perusahaan agar tetap berjalan
dengan baik sehingga tercapai tujuan yang akan dicapai. Untuk itu, dalam membangun sistem
manajemen keuangan yang baik perlu adanya identifikasi secara seksama mengenai prinsip-prinsip
manajemen keuangan yang baik. Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:
1. Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan dari organisasi (perusahaan) harus konsisten / stabil dari waktu ke waktu. Hal
ini diartikan bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubaha di organisasi.
Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan perusahaan merupakan suatu tanda
bahwa terdapat manipulasi/ketidaktransparanan dalam pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountabilily)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu, kelompok atau
organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan kepada
pihak ketiga yang telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan
hukum, untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah merekaambil. Organisasi harus
dapat menjelaskan bagaimana NGO menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai
sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku
kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3. Transparansi (Transparency)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan
rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan termasuk di dalamnya menyiapkan
laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh
pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini
mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability)
Kelangsungan hidup termasuk prinsip manajemen keuangan perusahaan hal ini dimaksudkan agar
keuangan terjaga, pengeluaran organisasi harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima.
Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang
menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi
kebutuhan keuangannnya.
5. Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas
yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui
kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harusdapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana
tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktik, organisasi dapat
melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui: berhati-hati dalam perencanaan strategik,
identifikasi risiko-risiko keuangan dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang
sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standars)
Sistem akutansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar
akutansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti
sistem yang digunakan organisasi.
ijin copas ya min.. trims
BalasHapus