Tulisan berikut merupakan karya:
Fransiscus
NRP 3203013007
Obligasi
adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau
pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo
tertentu. Karena Anda memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau
pemerintah, maka peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan
pinjaman tersebut ditambah dengan bunganya selama jangka waktu tertentu.
Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, investasi
obligasi sebenarnya merupakan pinjaman yang Anda berikan kepada suatu
perusahaan.
Obligasi
merupakan jenis investasi jangka panjang. Modal yang harus dikeluarkan untuk
investasi obligasi relatif cukup besar untuk investor individu. Nilai obligasi
yang diperjual-belikan biasanya dalam satuan yang cukup besar, misalnya Rp. 5
Miliar. Masa berlaku obligasi tergantung kepada lembaga atau badan yang
menerbitkannya, umumnya antara 5 sampai 10 tahun. Semakin pendek durasi
obligasi berarti semakin kecil pengaruhnya terhadap tingkat suku bunga. Semakin
panjang durasinya maka semakin sensitif terhadap perubahan suku bunga. Anda
dapat menjual obligasi yang Anda miliki pada pihak lain di pasar sekunder
sesuai dengan nilai atau harga pasar sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat buga tetap
(fixed) selama masa berlaku merupakan salah satu jenis obligasi yang
diperdagangkan di pasar modal Indonesia saat ini.
Perubahan
harga obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan
persepsi terhadap resiko. Harga obligasi di pasar modal dapat lebih tinggi atau
lebih rendah dari nilai parinya. Berinvestasi pada obligasi tidak hanya
memberikan keuntungan dari pembayaran bunga tetap (kupon), tapi Anda juga
memiliki peluang untuk medapatkan keuntungan dari capital gain (selisih harga
beli dan jual). Suatu obligasi dapat diperjualbelikan setiap saat (sebelum
jatuh tempo) dengan harga yang lebih atau kuran dari nilai parinya, tergantung
kondisi pasar. Siapa yang memiliki obligasi pada saat jatuh tempo akan
mendapatkan pembayaran kembali sejumlah nilai pari tersebut. Harga-harga
obligasi dapat berfluktuatif oleh karena beberapa hal, seperti : tingkat bunga
yang dibayar obligasi, tingkat kepastian pembayaran kembali atau kondisi
ekonomi secara keseluruhan terutama tingkat inflasi yang mempengaruhi tingkat
suku bunga bank.
Umumnya
nilai kupon obligasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito,
tetapi lebih rendah dari suku bunga pinjaman (kredit) bank. Harga obligasi akan
berfluktuasi, besarnya fluktuasi tergantung kepada permintaan, penawaran dan
suku bunga yang terjadi di pasar. Harga obligasi berkorelasi negative dengan
tingkat suku bunga. Faktor lain penurunan harga dari obligasi dapat berasal
dari peningkatan resiko perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Resiko
gagal bayar pada sebuah obligasi tercermin dalam peringkat (rating) dari
obligasi tersebut.
Pada umumnya,
semakin panjang waktunya maka akan semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan
untuk menutupi resiko tambahan yang dikarenakan jangka waktu investasi yang
sangat panjang. Hubungan antara tingkat suku bunga yang dibayarkan suatu
obligasi (jangka pendek maupun jangka panjang) dengan tanggal atau tahun jatuh
temponya disebut kurva hasil (Yield Curve). Yield adalah apa yang sebenarnya
investor dapatkan dari hasil menananmkan uangnya pada obligasi. Kebanyakan
kolom obligasi menyatakan yield saat ini (current) dalam presentase. Para
investor menggunaka current yield untuk membandingkan nilai relatif suatu
obligasi.
YTM (Yield
To Maturity) adalah cara untuk memprediksi keuntungan dalam suatu jangka waktu.
YTM menghitung tingkat bunga obligasi yang dihubungkan dengan harga, dengan
selisih harga penjualan terhadap nilai pari, dengan tahun-tahun tersisa hingga
obligasi tersebut jatuh tempo. Nilai YTM ditentukan oleh tiga hal yaitu jumlah
pembayaran yang diterima secara periodik, harga perolehan serta jangka waktu
jatuh tempo.
Sekarang
Anda sudah tahu mengenai obligasi, cara dan keuntungan investasi obligasi,
bagaimana obligasi tersebut diterbitkan dan resiko-resiko apa saja yang
terkandung dalamnya. Jika Anda memiliki preferansi yang moderat dalam resiko,
Anda lebih baik memilih berinvestasi dalam obligasi yang memberikan penghasilan
tetap secara periodik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar