Tulisan berikut merupakan karya:
Antonio Raharja
NRP 3203013212
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki
dua subsistem utama : sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan.
Sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari system informasi
manajemen perusahaan secara keseluruhan.
Sistem akuntansi manajemen yaitu penyatuan bagian manajemen
yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk
perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan
keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan
pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset guna menghasilkan
informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja.
Secara spesifik akuntansi manajemen mengidentifikasikan,
mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi, yang
bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan
membuat keputusan. Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses
identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna
untuk:
- Merumuskan
strategi.
- Proses
perencanaan dan pengendalian.
- Pengambilan
keputusan.
- Optimalisasi
keputusan.
- Pengungkapan
pemegang saham dan pihak luar.
- Pengungkapan
entitas organisasi bagi karyawan.
- Perlindungan
atas asset organisasi.
Sedangkan akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi
yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti
pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai
dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban +
Modal).
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan
transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai
laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk
kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai
prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan
terhadap para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan
didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat
berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang
sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan
Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Perbandingan antara akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan dapat diklasifikasikan dalam beberapa faktor:
- Pengguna
- Pembatasan
pada masukan dan proses
- Jenis
Informasi
- Orientasi
Waktu
- Tingkat
agregasi
- Keluasan
KRISIS DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Bob Eiler dan Tom Cucuzza
Selama beberapa bulan lalu, profesi akuntansi mengalami
peristiwa dan perubahan besar, yang kebanyakan hanya berfokus pada kinerja dan
isu akuntansi keuangan ( seperti aturan-aturan akuntansi keuangan yang
kompleks, aspek etis dalam profesi dan sebagainya). Sedangkan dalam jurnal yang
kami ambil berargumen bahwa krisis dalam akuntansi manajemen sama besar dengan
krisis dalam akuntansi keuangan. Maka dapat disimpulkan dengan kaitannya krisis
yang terjadi pada akuntansi manajemen adalah :
A. DARI FAKTOR PENGGUNANYA
Dalam akuntansi manajemen tradisional hanya berfokus pada
penyediaan kepada pengguna internal seperti pabrik, divisi, atau lingkungan
internal perusahaan dan tidak mengikuti perluasan ekonomi perusahaan, terutama
pada bagian eksternal dari bisnis yang terdiri dari persediaan, joint venture,
dan tujuan khusus perusahaan yang lain. Seiring dengan tuntutan global lebih
diperhatikan focus pada kemampuan akuntansi manajemen untuk mengukur dan
mengevaluasi secara internal dan eksternal bidang-bidang dalam perusahaan guna
mengoptimalisasikan keputusan yang akan diambil oleh pihak eksternal.
Pihak-pihak tersebut adalah :
1.
Pihak
internal
Pihak internal adalah pihak yang
berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling
membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan
yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan
perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kantor cabang baru
atau tidak.
2. Pihak
eksternal
a. Investor
Investor
membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan
keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan
begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para
pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi
keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran
yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari
dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya
pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian
besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika
perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan
meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang
pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki
kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk
merugi.
e. Pihak lainnya
Sebenarnya
masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan
menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para
karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa,
wartawan, dan banyak lagi lainnya.
B. DARI FAKTOR PEMBATASAN PADA MASUKAN
DAN PROSES
Akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip
akuntansi. SEC dan FASB menetapkan prosedur akuntansi yang harus di dikuti
untuk laporan keuangan.masukan dan prosess dari akuntansi keuangan harus jelas
dan terbatas. Hanya kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu yang memenuhi kualifikasi
sebagai masukan dan proses, harus mengikuti metode yang di terima oleh umum.
Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen tidak mempunyai lembaga
khusus yang mengatur format, isi, aturan dalam memilih masukan serta proses,
dan penyusunan laporan keuangan. Manajer bebas memilih informasi yang apa pun
yang mereka inginkan-penyediaanya dapat di benarkan atas dasar analisis
biaya-mamfaat (cost-benefit analysis).
Dewasa ini pembebanan biaya secara konvensional sudah mulai
ditinggalkan dan beralih ke pembebanan biaya berdasarkan aktivitas/activity
based costing system (ABC-system). Dalam perkembangan akuntansi manajemen
banyak sekali isu kontemporer dalam teknik-teknik manajemen mulai diterapkan,
seperti metode just in time (JIT), total quality management (TQM), target costing,
dan orientasi pelanggan.
Penilaian kinerja manajer saat ini sudah mulai mengalami
pergeseran. Jika dahulu menilai kinerja seorang manajer cukup hanya dari
perspektif keuangan, tetapi sekarang untuk mendapatkan gambaran yang lebih
komprehensif harus dari dua perspektif yang dikenal dengan istilah balanced
scorecard. Penilaian kinerja akan dilakukan dari dua sisi, yaitu keuangan
(financial) dan non financial seperti penilaian pelanggan/ customer,
pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal.
Balanced scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen. Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen. Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
C. JENIS INFORMASI
Tipe informasi akuntansi manajemen
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga
hal, yaitu obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang
akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu, informasi akuntansi
manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi:
1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information).
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu
maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi
informasi masa lalu bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada
manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan
laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan
untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang
akan datang bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal,
penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
2. Informasi Akuntansi Diferensial
(Differential Accounting Information).
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan
aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.
Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan
informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh
pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan
dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya
bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential
revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial
(differential assets).
3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
(Responbility Accounting )
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi
aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang
bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian
manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi
keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan
pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian
merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk
memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam
anggaran mereka masing-masing.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh
suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan
keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak
dicapai manajemen.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
- Menyediakan
informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa,produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan
dipergunakan dalam semua tahapmanajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum
(general purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima
Umum (PABU). Informasi ini digunakan untuk pihak internal dan eksternal.
Informasi Akuntansi Keuangan disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang
dibutuhkan investor, kreditor, calon investor dan kreditor, manajemen, pemerintah,
dan sebagainya dapat mewakili kebutuhan informasi pihak lain selain investor
dan kreditor. Dengan demikian dibutuhkan satu informasi seragam untuk semua
pihak yang berkepentingan dengan bisnis perusahaan. Pada umumnya, Informasi
Akuntansi Keuangan disusun dan dilaporkan secara periodik sehingga tidak dapat
memenuhi kebutuhan manajemen terhadap informasi yang tepat waktu. Selain itu,
Informasi Akuntansi Keuangan disajikan dengan format yang terlalu kaku sehingga
kurang mampu memenuhi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2
karakteristik kualitatif dari informasi keuangan adalah sebagai berikut :
1. Relevan maksudnya adalah kapasitas
informasi yang dapat mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh
pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan
kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama, yaitu:
- Ketepatan
waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai
sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan.
- Nilai
prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam
membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan
masa depan.
- Umpan
balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai
dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.
2. Reliable, maksudnya adalah kualitas
informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta
telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable
mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:
- Dapat
diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran
akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa
apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan
hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak
independen.
- Kejujuran
penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara
angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya.
- Netralitas
(neutrality), informasi keuangan yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan
umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu
dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.
3. Daya Banding (comparability),
informasi keuangan yang dapat dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan
yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan
transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya.
4. Konsistensi (consistency), yaitu
keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah
dari periode ke periode.
D. ORIENTASI WAKTU
Akuntansi keuangan lebih cenderung ke orientasi masa lalu
dan dilaporkan setelah kejadian tersebut terjadi. Meskipun akuntansi manajemen
juga dicatat dan dilaporkan setelah kejadian tersebut berlangsung. Hal tersebut
secara kuat menegaskan penyediaan informasi. Manajemen, sebagai contoh, tidak
hanya ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, tetapi
juga ingin mengetahui biaya apa saja yang akan dikeluarkan untuk memproduksi
sebuah produk. Dengan mengetahui biaya apa saja yang digunakan untuk sebuah
produksi tersebut dapat membantu perencanaan pembelian bahan baku dan penetapan
harga, disamping hal-hal lainnya. Orientasi masa depan ini digunakan untuk
mendukung perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan.
Dalam artikel ini banyak kritik mengatakan bahwa akuntansi manajemen telah menjadi berorientasi jangka pendek. Sebuah perusahaan membutuhkan kebenaran informasi untuk mengukur kinerja perusahaan secara efektif, oleh karena itu pada balance scorecard seharusnya tidak hanya satu laporan saja yang menjelaskan apa yang terjadi tetapi harus berdasar pada variabilitas factor kunci yang berdampak pada kinerja ekonomi perusahaan di masa yang akan datang. Dan perusahaan sering tidak melaporkan keseluruhan secara internal untuk memahami tujuan perusahaan jangka panjang. Sehingga tidak ada gambaran seluruh perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan krisis di akuntansi manajemen
Dalam artikel ini banyak kritik mengatakan bahwa akuntansi manajemen telah menjadi berorientasi jangka pendek. Sebuah perusahaan membutuhkan kebenaran informasi untuk mengukur kinerja perusahaan secara efektif, oleh karena itu pada balance scorecard seharusnya tidak hanya satu laporan saja yang menjelaskan apa yang terjadi tetapi harus berdasar pada variabilitas factor kunci yang berdampak pada kinerja ekonomi perusahaan di masa yang akan datang. Dan perusahaan sering tidak melaporkan keseluruhan secara internal untuk memahami tujuan perusahaan jangka panjang. Sehingga tidak ada gambaran seluruh perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan krisis di akuntansi manajemen
E. TINGKAT AGREGASI
Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen,
dan manajer. Intinya informasi yang sangat terinci di butuhkan dan disediakan.
Akuntansi keuangan di lain pihak memfokuskan pada kinerja perusahaan secara
keseluruhan dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
Ada beberapa tahap dalam mengukur kinerja internal :
Ada beberapa tahap dalam mengukur kinerja internal :
1. Melaporkan pendapatan bersih atas
pembelian material di garis awal pada pelaporan manajemen dan menggunakan biaya
modal untuk asset-asset. Dalam tahap ini menggunakan dasar,laporan laba rugi
perusahaan terdiri dari beberapa komponen :
Pendapatan
kotor
(-)
biaya bahan baku (BBB)
Pendapatan
setelah BBB
Penyesuaian
pendapatan (kembalian ,diskon)
Pendapatan
bersih setelah BBB
Biaya
internal dan outsource
Margin
operasi
Interest
(cost of capital x asset bersih)
Laba
bersih sebelum pajak
Pajak
Laba
bersih setelah pajak
2. Untuk tujuan pengukuran kinerja
internal,presentasi margin seharusnya di laporkan adalah laba bersih setelah
pajak atas pendapatan bersih setelah BBB.
3. Laporan ukuran tambahan (operating
leverage), yang mengukur perubahan persentase laba bersih antar dua periode
atas perubahan persentase pendapatan bersih sehingga mencapai economies of
scale yang positif.
4. Focus pada aktivitas outsource,
seperti biaya teknologi informasi. Ukuran dari total biaya aktivitas outsource
tidak hanya yang tercantum dalam tagihan tapi juga termasuk biayadari aktivitas
internal seperti utang dagang, pengadaan barang, dan manajemen yang diperlukan untuk
mendukung aktivitas outsource.Sedangkan untuk elemen pelaporan eksternal bisa
digambarkan sbb :
F. KELUASAN
Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi
keuangan. Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa
industry (industial reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang
lainnya.
Keluasan pada akuntansi manajemen memiliki sifat
objektivitas dan keberdayaujian yang relative tidak sepenting akuntansi
keuangan, karena pada akuntansi manajemen berorientasi pada masa depan dan
tidak mempengaruhi pihak luar. Keputusan yang diambil pada akmen hanya
berdasarkan pada informasi taksiran (perkiraan atau amatan), tanpa melihat
terlebih dahulu realitas yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, keputusan
yang diambil haruslah cepat sebagai tindakan yang akan dilakukan dari hasil
amatan yang diperoleh. Dengan kata lain, tindakan yang diambil berupa tindakan
preventif. Yakni, mencoba menaksir apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
pada jangka pendek, meresponnya dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan
yang lebih besar.
KESIMPULAN
Ada beberapa isu yang dihadapi oleh para profesi. Akuntansi manajemen membutuhkan kebenaran informasi untuk pengukuran kinerja efektif. Akuntansi manajemen harus siap untuk menyediakan manajemen dengan seluruh gambaran perusahaan. Melapor kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk :
KESIMPULAN
Ada beberapa isu yang dihadapi oleh para profesi. Akuntansi manajemen membutuhkan kebenaran informasi untuk pengukuran kinerja efektif. Akuntansi manajemen harus siap untuk menyediakan manajemen dengan seluruh gambaran perusahaan. Melapor kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk :
- Perencanaan
- Pengarahan
dan pemberian motivasi
- Pengendalian
- Evaluasi
kerja
- Penekanan
pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan.
- Penekanan
pada data yang relevan.
- Dibutuhkan
informasi yang tepat waktu.
- Yang
di susun adalah laporan segmen terinci mengenai departemen, produk,
pelanggan, dan pegawai.
- tidak
perlu mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
- Tidak
bersifat wajib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar