Selasa, 25 November 2014

Pentingnya Manajemen Keuangan dalam Perusahaan

Tulisan berikut merupakan karya:
Andrei William H,
NRP 3203013028


Perusahaan yang baik tentulah perusahaan yang memiliki manajemen yang baik. Jika sebuah 

perusahaan tidak memiliki manajemen yang baik, hal ini mempengaruhi keberlangsungan 

perkembangan sebuah perusahaan. Jika perusahaan dapat memanajemen sesuai kode etik yang baik, 

pasti sebuah perusahaan dapat bertahan disaat persaingan yang ketat dalam era globalisasi. 

Perusahaan tentu memerlukan manajemen yang baik dalam perusahaan dan sesuai standart 

serta memenuhi kode etik yang berlaku. Manajemen inilah yang menjadi pondasi bagi sebuah 

perusahaan, dimana manajemen adalah pilar tertinggi bagi sebuah perusahaan. Maka sebuah 

perusahaan tak main-main dalam mengatur manajemen yang ada, termasuk mencari pelaku 

manajemen untuk mengembangkan sebuah perusahaan. Pelaku manajemen adalah seseorang yang 

memberi keputusan dalam setiap masalah yang muncul, dan memberi peraturan yang dianggap paling 

benar sebagai pemecah solusi yang ada.

Tugas seorang manajer keuangan antara lain:

 Mengatur perolehan dana atau aset dengan biaya sesuai dengan anggaran perusahaan.

 Menggunakan dana perusahaan agar efektif dan efisien.

 Menganalisis laporan keuangan perusahaan.

 Menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

Berdasarkan tugas dari manajer keuangan, tujuan dari manajemen keuangan sendiri adalah:

 Memaksimalkan nilai perusahaan.

 Membina relasi yang baik dengan pasar modal dan pasar uang.

Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan :

1. Perencanaan Keuangan : membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan- 

kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2. Penganggaran Keuangan : tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail 

pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan Keuangan : menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada 

dengan berbagai cara.

4. Pencarian Keuangan : mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk 

operasional kegiatan perusahaan. 

5. Penyimpanan Keuangan : mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan 

mengamankan dana tersebut.

6. Pengendalian Keuangan : melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem 

keuangan pada perusahaan.

7. Pemeriksaan Keuangan : melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar 

tidak terjadi penyimpangan.

8. Pelaporan Keuangan : penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus 

sebagai bahan evaluasi.

Manajemen keuangan berhubungan dengan 6 aktivitas, yaitu:

1. Aktivitas pengambilan keputusan terhadap suatu masalah keuangan, yaitu sebagai seorang 

yang paling berperan dalam perkembangan keuangan perusahaan.

2. Aktivitas perencanaan dana, yaitu aktivitas dimana manajer melakukan evaluasi kembali dan 

analisis dana perusahaan.

3. Aktivitas pencarian dana, yaitu dimana seorang manajer berperan penting dalam pengambilan 

keputusan dalam pilihan mencari dana yang tepat demi keberlangsungan perusahaan.

4. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai 

aktiva.

5. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber 

dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.

6. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk 

aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

Manajemen keuangan bukan hanya membahas seputar pencatatan akuntansi. Manajemen 

keuangan merupakan bagian terpenting dari menajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai 

suatu aktivitas mandiri yang menjadi pekerjaan orang keuangan (bendahara), tetapi merupakan tugas 

bersama. Manajemen keuangan pada NGO lebih diibaratkan pada pemeliharaan suatu kendaraan. 

Apabila manusia tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka 

kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik yaitu efektif dan efisien. Lebih parah lagi, 

kendaraan tersebut dapat merusak ditengah jalan dan pasti akan gagal dalam pencapaian tujuan yang 

telah ditetapkan.

Dalam praktiknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga 

kesehatan keuangan organisasi atau menjaga kestabilan keuangan perusahaan agar tetap berjalan 

dengan baik sehingga tercapai tujuan yang akan dicapai. Untuk itu, dalam membangun sistem 

manajemen keuangan yang baik perlu adanya identifikasi secara seksama mengenai prinsip-prinsip 

manajemen keuangan yang baik. Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:

1.    Konsistensi (Consistency)

Sistem dan kebijakan dari organisasi (perusahaan) harus konsisten / stabil dari waktu ke waktu. Hal 

ini diartikan bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubaha di organisasi. 

Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan perusahaan merupakan suatu tanda 

bahwa terdapat manipulasi/ketidaktransparanan dalam pengelolaan keuangan.

2.    Akuntabilitas (Accountabilily)

Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu, kelompok atau 

organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan kepada 

pihak ketiga yang telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan 

hukum, untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah merekaambil. Organisasi harus 

dapat menjelaskan bagaimana NGO menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai 

sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku 

kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.

3.    Transparansi (Transparency)

Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan 

rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan termasuk di dalamnya menyiapkan 

laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh 

pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini 

mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.

4.    Kelangsungan Hidup (Viability)

Kelangsungan hidup termasuk prinsip manajemen keuangan perusahaan hal ini dimaksudkan agar 

keuangan terjaga, pengeluaran organisasi harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. 

Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan 

keuangan organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang 

menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi 

kebutuhan keuangannnya.

5.    Integritas (Integrity)

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas 

yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui 

kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.

6.    Pengelolaan (Stewardship)

Organisasi harusdapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana 

tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktik, organisasi dapat 

melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui: berhati-hati dalam perencanaan strategik, 

identifikasi risiko-risiko keuangan dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang 

sesuai dengan organisasi.

7.    Standar Akuntansi (Accounting Standars)

Sistem akutansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar 

akutansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti 

sistem yang digunakan organisasi.

1 komentar: